Selasa, 29 Desember 2009

Jumat, 25 Desember 2009

Pantai dan Pegunungan

Ada dua tempat di dunia ini yang sangat nyaman dan nikmat jika dita sedang merasakan perasaan kesal dan sedang gundah gulana akibat terkena kehidupan yang kita alami. Tempat itu bisa membawa kita dalam keadaan ketenangan jiwa dan raga kita. Adapun tempat itu adalah Pantai dan Pegunungan. Dua tempat ini yang telah saya rasakan adanya ketenangan jiwa ketika keadaan dunia yang menekan diri ini:

Pantai adalah tempat terbaik di dunia ini untuk menenangkan diri kita saat kehidupan kita penuh dengan tekanan. Dengan duduk atau tidur di pesisir pantai, dan memejamkan mata sambil kita mendenganrkan suara deburan ombak yang pecah oleh batu, dan suara deburan ombak yang pecah oleh pasir di pantai. Dan merasakan angin laut yang membelai rambut ini, seperti orang yang kita cintai membelai rambut kita. Dan mendengarkan suara teriakan nelayan yang sedang memarkirkan kapalnya, seperti suara seorang pemimpin yang siap melindungi kita. Dan bersyukurlah kepada ALLAH bahwa kita masih diberikan kehidupan walaupun penuh dengan tekanan.

Pegunungan adalah tempat terbaik di dunia ini untuk menenangkan diri kita saat kehidupan kita penuh dengan tekanan. Dengan duduk di bawah pepohon di lereng pegunungan, dan memejamkan mata sambil kita mendenganrkan suara desiran pohon yang tertiup oleh angin. Dan mendengarkan suara burung-burung yang sedang berkicau. Dan menghirup udara segar pegunungan yang seakan membersihkan paru-paru kita dari kotornya udara di perkotaan. Dan mendengarkan suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di depannya. Dan bersyukurlah kepada ALLAH bahwa kita masih diberikan kehidupan walaupun penuh dengan tekanan.

Sepulang dari tempat ini, kita akan merasakan ketenangan. Dan kita siap bertarung kembali pada kehidupan yang masih panjang ini…

Rabu, 23 Desember 2009

Hadapi Dengan Senyuman

Hadapi dengan senyuman
Semua yang terjadi
Biar terjadi….
Hadapi dengan tenang jiwa
Semua... kan baik baik saja

Bila ketetapan tuhan
Sudah ditetapkan
Tetaplah sudah….
Tak ada yang bisa merubah
Dan takkan bisa berubah

Relakanlah saja ini
Bahwa semua yang terbaik
Terbaik untuk kita semua
Menyerahlah untuk menang.

Jumat, 18 Desember 2009

Ibu dan Anak

Hal: Percakapan seorang anak dengan ibunya
Tempat : di salah satu ruangan di rumahnya
Waktu: setelah habis solat isya

Seorang anak tiduran di pangkuan ibunya, dan ibunya pun mengusap-usap kepala dan punggung anak itu yang telah lama tidak dirasakan oleh anak itu.

Sang anak:…….
Sang ibu: nak, sekarang kamu sudah dewasa. Kamu sudah bisa memulai menentukan jalan hidupmu sendiri. Ibu hanya bisa membimbing mu dari belakang. Siapapun dia, ibu akan setuju, asalkan dia adalah orang yang kamu sayang. Carilah wanita yang kamu sayang, yang menurut mu terbaik untuk mu. Jangan seperti ayah dan ibu mu ini. Pokoknya ibu nggak mau maksain anak-anak ibu buat memilih. Semuanya ibu serahin sama kalian, kalian cari sendiri.

Sang anak:………
Sang Ibu: Kejarlah dia, jika dia memang yang terbaik untuk mu. Ibu selalu doain kamu biar dapet yang terbaik. Nak, ingat pesan ibu. Yang terbaik menurutmu belum tentu yang terbaik menurut Tuhan, yang terbaik dari Tuhan belum tentu terbaik menurut mu. Lakukan lah yang terbaik menurut mu, janganlah menyerah pada keadaan. Usahalah yang terbaik disaat keadaan yang paling buruk. Ini bukan melawan takdir, takdir itu ada dan kita harus percaya dengan adanya takdir dari Tuhan. Tapi ini adalah ikhtiar, usaha, dan kamu harus barengi dengan doa sebagai tawakalnya.

Sang anak:……
Sang Ibu: apa itu udah yang maksimal? Udah belum?

Sang anak:……..
Sang Ibu: bagus donk klo kamu sayang sama dia, berati kamu nggak akan sia-siain dia. Kamu berati bisa lindungin dia. Kamu harus bisa lindungin wanita. Anak Laki-laki ibu harus bisa lindungin wanita ya? Harus melakuan apa yang harus dilakukan oleh laki-laki, jangn sampai perempuan yang melakukannya. Perempuan itu sudah lelah dengan urusan rumah tangga, ngurus anak, masa perempuan yang harus ngelakuin tugasnya laki-laki juga, kasihan donk. Jangan kayak contoh yang buruk ya, kayak tente-tante kamu atau kayak teteh sama kakak sepupu kamu… ya…. Pokoknya yang baiknya kamu ambil, yang buruknya kamu buang yaa….

Sang anak:……
Sang Ibu: wahhh… bagus donk, anak ibu udah jadi laki-laki sejati…. Hahahaha….

Sang anak:……
Sang Ibu: ibu bakalan doain kamu biar dapet yang terbaik buat anak laki-laki ibu. Pokoknya sekarang, kamu caru kerja dulu, sekalian cari pacar. Cari perempuan yang kamu sayang, yang kamu mau. Jadi kamu bisa bertanggungjawab sama pilihan kamu dan nggak sia-siain dia. Yaaa….


Sampaikan Salamku Untuk Ibunda...

Rabu, 09 Desember 2009

Dufan Penuh Perjuangan

Selasa 8 Des 2009. Penghujung tahun2009 yang sangat melelahkan.

Hari itu gw akan jalan2 dengan teman dari Binus (Ocha, Dayak, Fenti, Anggi, Ayie, Adrie, Saras, dan Kodrat) ke Dunia Fantasi di Ancol. Berangkat jam 11 siang, (disinilah memulai perjuangan)dengan menggunakan TransJak. Berangkat sendiri dari Halte Kampung Melayu, sendirian, karena mereka rutenya beda. Menunggu bus datang tak kunjung tiba, sampe gw lihat jam d halte udah jam 11.38. Gila, udah empat puluh menit. Manaan rame banget dengan manusia, panas, gerah (baju udah asem duluan belum ampe Dufan). Begitu busnya dtg, langsunglah gw bersiap2 bwat rebutan naik. Nggak peduli deh sama orang lain, karena udah kelamaan nunggu. Dan akhirnya gw pun bisa naik. Bus Jurusan Kp Melayu-Ancol kan semuanya gandeng gw dapet tempat pas gandengannya. Sederan deh gw disitu, tajem bgt, pantan gw sakit...!!!. Apalagi setiap mau ngerem. Pasti pantat gw keteken.

Sudah sampainya d Dufansekitar jam satu kurang, gw melihat lautan manusia. Rame bgt. Padahal klo dipikir2 kan ini hari selasa, hari kerja, hari sekolah, dan bukan liburan. Dan masuklah gw sama Kodrat kedalam dengan menggunakan tiket potongan 50%. Murah sih, jd 45 ribu rupiah. Ternyata, cewek2 udah pada naik satu wahana, tinggl gw sm kodrat doank yg terlambat.

Tapi, pas kita masuk kedalam…. GILAAAAA….. SINTIIIIING…….!!!!!.. Penuh bgt, bgt, bgt……
Yasudah, kita mencoba memulai wahana yang agak sedikit antriannya. Satu jam kita berkeliling, dan tidak ada yang sepi. OK… kita memutuskan untuk naik tornado. Agak ragu, krn antriannya panjang bgt. Ada mbak2 yang pake baju dinas, Ocha tanya”mbak, kira2 klo antri dari sini berapa jam yah???”

Mbaknya jawab dengan santai “paling 2,5 jam lah mbak”…

Kita hanya terdiam… hehe… bingung. Dan kita mau naik ini, karena Kodrat belum pernah naik. Berpencarlah kita, Cuma yg berani doank yg bertahan. Gw, Kodrat, Saras, Ocha dan Anggi. Yg lain tacut… pada kabooorr……
Dan 2,5 jam kita menunggu dengan sabar. Akhirnya, jam 5 lewat dikit kita naik Tornado….. Hufff…,(Akhirnya). Bener kata mbak2 nya. 2,5 jam…. (2,5 jam antri, untuk 2,5 menit naik tornado).

Sudah itu, kita kelaparan. Dan makan McDonald. Pas mau pesen Paket Nasi. Ternyata Ayamnya Habis… terpaksa akhirnya pesen daging isi roti (dasar org Asia, nggak nampol makan roti). Nggak sadar udah Magrib, dan pintu d McDonald pun sudah ditutup. Akhirnya kita keluar. Mau naik wahana lain, ternyata jam 6, semua wahana tutup. Ocha nggak ikhlas udah capek2 Cuma main dua kali… memohon2 lah dia kepada mas2 yg jaga. Tetep nggak dikasih masuk…

Pasrahlah sudah… jam setengah tujuh. Semua manusia pada keluar dari Dufan bersama2. Yasudah, kita tunggu dulu setengah jam. Sambil foto2. Mentang2 gw yg bawa digicam, gw lah yg foto mereka. Gw nggak dapet difoto(nggak bisa eksis deh….).

Jam tujuh lewat sudah, dan kami memutuskan untuk pulang. Ok, ada yag naik taxi dan ada yg bareng Kodrat. Dan lagi2 gw sendiri pulangnya. Pas mau naik k Halte TransJak, WOW….. lagi2 gw berkata, GILAAAAA….. SINTIIIIING…….!!!!!...udah kayak sarden…..

Saat gw menuju ke sana gw mendengar orang pada berkata dengan raut wajah yg kecewa “Habis, tiket busnya habis….!!!!”
Waduh, bingunglah gw… mau pulang naik apa, jalan keluar kaki udah capek bgt, telfon Kodrat, mereka udah keluar, mau naik taxi berapa bayarnya jam pualng kerja pasti macet. Haduh (sedikit panik)……
Nekat ajalah, gw turun k loket tiket. Waduhh… udah kayak mau tuker kupon BLT, antrian tidak teratur. Trus gw menengok k halte busnya, gila orang berebut naik Bus TransJak udah kayak mau cium HajartAswat d Ka’bah… berebut… eh tiba2 ada yang pingsan… makin ricuhlah suasana….(udah kayak orang lagi demonstrasi). Bingung gw bingung harus bagaimana. Dengan tenang gw mencoba mendekat ke loket tiket yang sudah dipenuhi sesak oleh manusia. Aduh, bingung gimana cara dapetin tiketnya…

Emang dasar rezeki, ada ibu2 di belakang gw kelebihan beli tiket, butuhnya lima dibelinya delapan, lebih tiga. Yasudah, gw bilang “bu, saya bayarin aja satu…???” eh ada juga orang yang mau beli tiga2nya. “bu, saya beli tiga2nya…??”

Waduhhh… suasana makin sulit nih, tanpa pikir panjang lagi, gw cabut aja satu tiket itu di tangan tuh ibu… langsung gw bayar, 5ribu(harga tiket sebenarnya 3500). Eh sama tuh ibu masih sempet2 bilang “dede, ini kembalinya 1500…” ywdh, gw ambil aja… langsung gw antri bwat masuk k haltenya. Gw nggak liat lagi deh orang d sekeliling gw (suasana udah ricuh bgt). Dan akhirnya Masuklah gw k halte yg udah kayak serden itu.

Ngeliat suasana kayak begitu, gw selap-selip lah menuju ke pintu. Sampe akhirnya gw dapet d depan. Emang nggak depan pintu bgt, tp bisa lah masuk bus yg selanjutnya. Dan akhirnya Bus gandeng pun datng. Dengan suasana yg kayk begitu, gw nggak piker panjang lagi, klo gw nggak naik bus yg ini, gw bakalan hrs tunggu sampe malam(jam brp nnih gw ampe rmh, bdn udah capek bgt). Belakang gw ada mbak2, gw selak aja(egois gw keluar) dan masuklah gw kedalam bus yg ini.

Dapet tempat kayak perginya, pas di sambungan gandengannya, lagi dan lagi gw harus senderan kesitu, lagi dan lagi pantat gw sakit….

(Bagian pelengkap penderitaan gw hari ini) Pas udah masuk, samping gw ada mbak2 dan mas2(kayaknya pacaran) abis nempel bgt sih dan sedikit basa-basi mungkin karena satu penderitaan(rebutan naik TransJak). Mesra beneeeeeeeerrrr…….!!!!, itu mbak2 bersandar k dada mas2nya. Dan gw hanya bisa berkata dalam hati gw “Sialan nih dua orang biking Gw Mupeng Ajaaaa….”..

Nggak sadar udah sampe Terminal Kp Melayu, huuufffff….. turunlah dari bus dan langsung naik ojeg pulang kerumah. Di perjalanan ojek, gw cuman bisa ucapkan Alhamdulillah…..
Akhirnya selesai sudah hari yg penuh dg perjuangan ini...,

Selasa, 01 Desember 2009

Baik dan Buruk

Pada setiap manusia pasti memiliki sifat baik dan buruk pada dirinya. Kita tidak bisa menghakimi kalau dia adalah orang jahat dan kita tidak bisa menilai bahwa dia adalah orang baik. Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Orang yang jahat pasti memiliki sifat baik yang pernah ia kerjakan dalam hidupnya.
Orang baik pasti memiliki sifat buruk dalam dirinya yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.

Gw bukanlah manusia yang sempurna, gw jg punya sifat yang dianggap baik oleh orang lain dan gw jg punya sifat yang dianggap buruk oleh orang lain. Tapi hal itu bukan jadi halangan gw buat terus menjadi manusia yang lebih baik. Kenapa lebih baik dan bukan sempurna?. Karena semua yang ada di dunia ini tidak aka nada yang pernah sempurna, karena ada yang maha sempurna. Ia adalah Yang Menciptakan Kita sebagai manusia. ALLAH SWT.

Dan gw selalu teringat pesan “Jangan diambil buruknya yah,… tp ambil bagusnya aja…”. Dan gw akan selalu ingat pesan itu, karena gw tau diri gw ini masih punya banyak kekurangan.

Bwat kita semua,…
Janganlah menilai seseorang dari keburukan yang hanya sesekali dia lakukan. Dan kita juga harus waspada terhadap kebaikan yang dilakukan oleh orang lain, bukan tidak mungkin dia akan melakukan keburukan yang diluar kebaikannya dia. Janganlah kita memandang rendah seseorang yang sering melakukan keburukan, pada suatu waktu dia melakukan kebaikan yang akan membuat orang lain sangat tertolong.