Rabu, 25 Maret 2009

Belajar Menghargai

Hari ini saya mendengar ada yang mengatakan, “stop perusakan musik Indonesia oleh band Alay”. Kurang lebih seperti itu.
Waw….. sangat mengejutkan…. Padahal mereka juga manusia, mereka juga memiliki hak asasi untuk berkarya. Untuk menyalurkan hobi, bakat atau isi hati mereka.
Saya sangat menyayangkan oleh “mereka” yang mengatakan hal diatas. Mengapa “mereka” mengatakan hal tersebut. Padahal dalam hal ini tidak ada pihak yang dirugikan.
Kalau mereka tidak ingin mendengar, ya sudah tidak usah didengar. Jangan dijadikan alasan bahwa band Alay itu harus di hentikan lantaran mereka membuat lagu yang liriknya buruk, musikalitasnya rendah, atau pun dengan alasan yang lainnya. Kalau band Alay itu seburuk yang “mereka” bayangkan, tetapi kenapa hits mereka laris manis dipasaran? (coba jawab oleh “mereka”). Pasti “mereka” menjawab ah, yang dengar juga Alay, pastinya dia juga sukanya band Alay…(maaf)
Jawaban yang sudah pasti……
Cobalah “mereka” belajar menghargai hasil karya orang lain. Walaupun seburuk apapun hasilnya, hargailah mereka. Jangan dihentikan anak Indonesia untuk berkreasi. Biarlah mereka berkreasi sebanyak mungkin. Ini Negara demokrasi, kita bebas mengutarakan pendapat, isi hati. Tapi jangan dihentikan……
Cobalah “mereka” merenung sejenak, berfikir, bayangkan, jika “mereka” memiliki hasil karya, dan hasil karya itu di cemooh oleh orang lain dan “mereka” terancam untuk dihentikan berkarya, apakah “mereka” bisa menerima hal itu? (coba jawab oleh”mereka”)
Bagaimana kalau adik, kakak, atau pun orangtua “mereka” yang menjadi band Alay?
(coba jawab oleh”mereka”) apakah mereka akan berlapang dada jika hal ini dihentikan?

Sudahlah, mulai sekarang kita sebagai sesama manusia, dan bangsa Indonesia yang salaing memiliki hak azasi, belajarlah untuk menghargai hasil karya orang lain. Boleh dikritik tetapi kitiklah yang membangun. Jangan malah dihentikan untuk berkarya …
Ada pepatah yang mengatakan “jika kita ingin dihargai oleh orang lain, hargailah orang lain. Dan jika kita tidak ingin disakiti oleh orang lain, janganlah kita menyakiti oranglain.”
Saya berharap, dengan curahan hati saya ini, “mereka” akan terbuka hatinya lebih lebar lagi untuk bisa menghargai hasil karya orang lain, apa lagi hasil karya anak bangsa. Jika kita saling menghargai hasil karya bangsa sendiri, alangkah indahnya hidup ini. Dan kita akan dipandang besar oleh bangsa lain. Maka ….
“Hargailah Hasil Karya Anak Bangsa”

1 komentar:

  1. justru krn negara ini demokratis maka ada sebutan band alay...
    lah iyaaa..ngeganggu tau..
    udah tw gak bs maen musik,knp mesti di paksain?

    BalasHapus